Rabu, 14 Juli 2021

Takut Bahagia

 


🌼🌼🌼🌼


Akhir-akhir ini banyak sekali kejadian yang membuatku senang dan merasa bahagia.

Semuanya nampak hmm... Baik? 


Seharusnya aku bersyukur, tapi mengapa aku sangat curiga jika sesuatu yang buruk akan terjadi?


Yang aku tau, bahwa hidup ku ini sangat sulit. Aku menangis hampir setiap malam. Hari-hari yang ku jalani begitu membosankan bahkan sering kali mengecewakan.


Orang-orang sering menyakiti dan mengecewakanku. 

Ah...

Aku selalu saja ditimpal kejadian sial.


Hingga aku merasa, aku memang si sial, si korban dari bagian dunia ini. 


Senang? Bahagia? 


Ahaha... Apa itu? 

Semua makna indah itu jauh dari hidupku. 


Setidaknya, itulah yang aku percayai.


Namun, 

akhir-akhir ini terasa berbeda. Orang-orang lebih ramah padaku. Mereka bahkan memperlakukanku dengan baik. Sekolah/pekerjaanku juga sedang lancar dan baik. 


Semua terlihat lebih menyenangkan heh? Terlihat hidupku tenang akhir-akhir ini.



Ada apa ini?


Apakah ini adalah tanda aku akan mendapatkan kejadian yang sangat buruk? 


atau sebentar lagi aku akan mati? 


Makanya Tuhan memberikanku beberapa hal yang membuatku tersenyum?








Tapi, hey! 

Semua manusia itu pantas bahagia. Tak terkecuali diriku, maupun dirimu yg membaca ini!


Mungkin kamu atau aku pernah mengalami kejadian buruk, hingga membuat kita trauma. Sampai-sampai, tanpa sadar kita menghindari hal-hal yang sebenarnya menyenangkan.


Mungkin kamu takut percaya sama orang lain, hingga kamu tidak punya teman. 


Mungkin kamu menghindari menonton Drakor, karena kamu pikir hal-hal yang menyenangkan itu membuang-buang waktumu. 


Atau bahkan kamu merasa curiga terhadap orang yang memperlakukanmu baik, karena kamu berpikir setiap orang itu manipulatif. 


Hey, kenapa sih kita menyiksa diri sendiri? Kenapa aku atau kamu harus berpikir kalau kita tak layak bahagia? 


Mau sampai kapan kamu dan aku menyiksa diri dengan berpikir, bahwa menjadi bahagia itu buruk?


Rasa senang itu juga sebuah perasaan, dimiliki oleh setiap manusia, tak terkecuali dirimu. 

Yang artinya, kamu juga pantas dan wajar bangettttt bahagia.


Bahagia itu tidak jauh dari hidupmu, justru mungkin kamu yg tak menyadari, atau bahkan menghindari. 


Bahagia itu tidaklah menakutkan, justru itu menyenangkan.


Kamu merasa senang itu, wajar. Sama dengan perasaan sedih dan kesepianmu.

 

Jika memang akhir-akhir ini terasa menyenangkan, ya itu adalah moment hidup yang membahagiakan! 

Bukan berarti itu petanda buruk! 


Jika kemarin hidup adalah waktu yang menyedihkan, tak apa. Buktinya semua itu sekarang berlalu bukan?


Nyatanya, kesedihan dan kesengsaraan hidup kita tak akan terus berlangsung selamanya. 


Bulan lalu atau saat ini kamu sedang sedih. Ya cukup bulan lalu dan saat ini saja!


Bukan artinya hidupmu yang menyedihkan. Bukan berarti kamu tidak layak bahagia.


Bukan berarti, selamanya kamu akan mengalami kehidupan yg memuakan. 


Ada waktu ada badai, berarti. Ada waktu untuk badai berhenti. 


🌼🌼🌼


Silahkan bagikan setiap part sadar kepada teman atau orang tersayangmu, bahkan orang yg tidak kamu kenal sekalipun. 


Biarkan mereka juga terisi energinya. Atau setidaknya sedikit menghangatkan hati mereka ❤


Bagikan lah dengan bijak, dengan menekan tombol Share yaaaπŸ€πŸ€πŸ€



Ego / Hubungan Rusak

 


Lagi berantem sama seseorang? Baca ini....


πŸ€πŸ€πŸ€


Lagi-lagi,
Ini ku tuliskan padamu yang berpikir dangkal.
Untukmu yang dengan angkuhnya, mengedepankan ego-mu.



Ah.. Tahukah kau jika aku kesal denganmu? 

Karena hidupmu jauh lebih rumit karena ego-mu itu! 

Karena gengsimu mengakui kesalahan. 

Karena ego-mu yg dengan egoisnya, tidak memikirkan orang lain.


Coba lihat dan pikirkan...
Sejauh ini, sudah berapa puluh hati orang yang kamu sakiti, akibat keegoisan mu?


Sudah berapa banyak sengatan kekecewaan yang kamu taburkan, akibat kamu hanya memikirkan perasaan dan hidupmu?


Sudah berapa banyak hubunganmu yang rusak?


Bahkan sekarang kamu tidak ingin memperbaikinya. Kamu merasa kamu benar, dia salah. Kamu merasa kalian lebih baik berjauhan. Kamu berpikir bisa hidup tanpanya.


Aku tau, 

kamu memiliki harga diri yg tinggi. Dan itu sangat luar biasa! Aku senang mendengar kau sangat percaya diri.

Kamu cerdas, kamu inovatif, pemikiranmu sangat WOW!


Tapi, aku ingin tambahin 'sedikit' saja tentang suatu fakta unik.

Yang perlu kamu ketahui,

ga semua prinsip yg kamu pegang itu benar. 

Ga semua orang bisa "sama" pendapatnya denganmu. 

Semua orang ga harus bertindak sesuai dengan keinginanmu.

Semua orang itu unik, termasuk dirimu dan orang lain.


So, please be wise.

Jika salah, minta maaf.

 
Jika tak sependapat, hargai lah, tak perlu memperdebatkannya.

 
Terpenting, minta maaf tanpa embel-embel  alasan. 

Seperti, "maaf aku mengecewakanmu, tapi ini sepenuhnya bukan salahku."


Hadeuhh... 

Itu adalah permintaan maaf ga ikhlas.

Tidak! aku ga mau kamu jadi pihak yang selalu merasa rendah diri. Aku cuma ingatkan kamu untuk tetap mengontrol ego-mu.

Rendam sejenak ego-mu, tenanglah. Pikirkanlah, apakah dengan angkuh mempertahankan pendapatmu dan merusak hubunganmu dengan orang lain ; itu benar?


Untuk Hatiku yang Terluka

 


Untuk hatiku..


aku tau akhir-akhir ini masalah semakin rumit saja.
membuatmu mengalami banyak luka, sakit, sesak..


mungkin saja, saat ini kamu sudah menjadi tawar.
mulai tak peduli lagi dengan yang namanya kebahagiaan.
enggan menjalani hidup.
melupakan semua ambisimu.


aku tau ini semua sangat berat bagimu.

 
aku mungkin ga ngerti seberapa sakitnya kamu.


aku bahkan sering mengabaikanmu, memaki mu karena kamu lemah, 
dan akhirnya aku malah menyembunyikan perasaanmu yang sesungguhnya.
aku merendammu, mengacuhkanmu...


tak heran saat ini, keadaanmu mengenaskan.
kamu penuh luka, berdarah-darah.


aku terlambat untuk peduli padamu.
lukamu, sudah sangat besar.


apakah kamu bisa diselamatkan? aku mohon.

bertahanlah...
aku tau, kamu sangat kuat.
aku yakin, ini masih belum terlambat.


mulai dari sekarang, menanggis lah.
menjerit dan marah lah.

 
keluarkan lah perasaanmu yang sesungguhnya.

aku tak peduli lagi orang lain berkata kamu lemah.


aku ingin kamu bahagia, bahagia yang sesungguhnya

bukan hanya berpura-pura.


mulai dari sekarang, aku berjanji akan menjagamu dengan baik.

meski, melihat orang lain bahagia terasa menyenangkan, tapi kali ini kamu harus bisa lebih egois.

akan ku utamakan dirimu, bukan orang lain.

:)

Cerita Pendek : SEPEDA



Sepeda


Lala dinyatakan tidak bisa punya anak lagi oleh dokter karena penyakitnya. Syukurnya, Lala sempat dikaruniai anak laki-laki. Saat ini anaknya berumur 5 tahun. Namanya Rey. 


Lala sangat menyayangi Rey. Bukti cinta Lala pada anaknya, Lala selalu memberikan perawatan terbaik untuk Rey. Untuk melindungi Rey, Lala sering melarang Rey untuk melakukan permainan yang berbahaya. 


Namun, suatu hari Rey merengek ingin dibelikan sepeda seperti teman-teman tetangganya. 

Tentu saja, Lala tidak mengizinkannya. Bukan karena harga sepeda itu, melainkan Lala berpikir bermain sepeda adalah sesuatu yang berbahaya. 


Seperti anak kecil pada umumnya, Rey tidaklah mudah menyerah. Dia terus merengek untuk dibelikan sepeda. Sampai Rey mogok makan dan sekolah. 


Jhon(ayah Rey) mendengar dan melihat kejadian itu, keesokan harinya Jhon pulang kerja membawa sepeda roda dua untuk Rey. Tentu saja Rey sangat bahagia. 


Rey langsung mendorong sepeda itu keluar rumah. Dengan girang, memanggil teman-temannya bermain. 


Namun raut wajah Lala sebaliknya. Lala menarik suaminya itu untuk berbicara. 


Lala : "Kenapa kamu beliin Roy sepeda? Itu kan bahaya, dia bisa jatuh." 


Jhon : "Tapi dia bisa bangkit lagi."


Lala : "Dia bisa terluka"


Jhon : "Kita bisa obati."


Lala : "Dia bisa main ke jalan besar."


Jhon : "Kita akan tuntun dan awasi dia."


Lala : "Dia bisa tertabrak kendaraan."


Jhon : "Dia pasti bisa menghindar."


Lala : "Dia bisa menabrak anak kecil lain."


Jhon : "Tapi dia bisa belajar dari kesalahan."


Lala sudah kehabisan kata. Dia sangat khawatir dengan Rey anaknya. Sedangkan suaminya, dengan percaya dirinya membuat anak semata wayangnya dalam bahaya. 


Lala : "Kamu tidak menyayanginya!"


Jhon : "Aku sangat mencintainya dan mengerti apa yang terbaik untuk dirinya."


Lala : "Tapi kenapa kamu buat dia dalam bahaya?"


Jhon : "Jika ia ingin berhasil dalam hidup, dia harus dilanda oleh berbagai macam bahaya. Ini adalah langkah awal baginya. Bekalnya, untuk membentuk karakternya dimasa depan."


Lala lagi-lagi terdiam. Jhon tersenyum, dan berkata, "Jangan larang hal-hal yang bisa membuatnya maju. Kalo dia berada dijalan yg salah, kita nasehati dia. Kalo dia berada dijalan yang benar, kita harus dukung dia. Karena itulah tugas kita sebagai orangtua." 


Lala tertegun mendengar ucapan suaminya. Jhon membalik badan Lala untuk menghadap jendela rumah. 

Mereka mendapati Rey yang sedang terjatuh dari sepeda. Seketika Lala panik, dia khawatir anaknya terluka. 

Tapi, ketika Lala ingin menghampiri Rey, detik itu juga Rey bangkit dengan senyuman, lalu Rey kembali menaiki sepedanya lagi. 


Jhon : "Jika kita terus memikirkan semua resiko yang terjadi, kapan dia akan mulainya?" 


===

Cerita ini request by someone who reminded me to start again. Thank you :) 

Selasa, 13 Juli 2021

Dear My Love

 Hai...

Selamat malam sayang...

Kamu lagi apa disana?

Kamu udah makan?

Jangan lupa minum vitamin ya...



Ohiya!

Aku lupa...
Kamu kan sekarang sudah ada ditempat terbaik.

Jadi, aku ga perlu khawatir kamu udah makan apa belum, pasti disana makanmu tercukupi.

Aku ga perlu khawatir kamu sakit karena tidak minum vitamin, karena pasti kamu ga akan pernah merasakan sakit lagi.

Dan aku ga perlu lagi tanya tentang keadaanmu, kamu lagi apa, bagaimana harimu..

Karena aku tau kamu pasti sudah bahagia disana.

Melebihi kebahagiaan berada disisi ku, di dunia yg laknat ini.



Aku turut bahagia.

Meski awalnya, hari-hari ku terasa sangat berat tanpamu.

Setiap hari,
bagaikan mimpi, 

sebab hidup tanpamu, tak pernah terbayangkan oleh ku.

Bukankah aku sudah pernah bilang ke kamu?

Kalo aku takut banget kehilangan kamu.

Karena aku tau, aku tak mampu menjalani hidup ini tanpamu disisiku.



Hufftt...

Tapi...

Pada nyatanya, sampai sekarang pun aku baik-baik saja.

Aku sehat,
beraktifitas seperti biasa,
pergi ke kantor,
kuliah online,
main ke rumah teman dan keluargaku.

Aku juga masih bisa tertawa, meski setiap harinya aku masih menangisimu.

Namun, kini tangisanku bukanlah tangisan yang sama seperti saat awal kepergianmu. Tangisanku ini karena aku merindukanmu.

Aku sangat merindukanmu.

Maaf...

Maafkan aku...

Aku masih suka menangisimu.
Maaf, aku menjalani hidup kurang baik dan kurang bersemangat.

Maaf, aku menjadi diriku yang tak kamu kenal.

Hanya saja, berikanlah aku waktu untuk menerima kenyataan ini.

Untuk terbiasa hidup tanpa sosokmu yang menggagumkan.
Tanpa candamu, 

tanpa kehangatanmu 

dan cintamu.


Juga berikanlah aku waktu mencari cara untuk mengatasi rasa rindu ini.

Karena aku masih bingung, bagaimana caranya berdamai dengan perasaan menyebalkan ini.

Bagaimana? Deal ya? Boleh ya?

Jika dipikirkan kembali, aku bingung saat ini dengan hidupku.
Karena, sejak dulu aku selalu menempatkanmu dalam setiap tujuan hidupku.
Tanpamu, aku bingung harus apa dan bagaimana. 

Selain kehilanganmu, ternyata aku juga kehilangan tujuanku.


Tak apaa..

Aku baik-baik saja kok.
Aku ini wanita yang kuat.
Bukankah itu pesonaku? seperti yang dulu kamu katakan? :)

Haha...


Ah, aku jadi ingat.
Awal perkenalan kita.
Tentang perjalanan cinta indah kita.
Tentu saja semua penuh dengan kebahagiaan dan kesedihan.
Seburuk ataupun sesakit yg pernah kita jalani, aku sangat bersyukur.

Aku sangat bersyukur karena diberikan waktu untuk mengenalmu, bersamamu, mengertimu, membantumu, mencintaimu, dan juga menangisimu..

Kamu sempurna, Sayang.

Kamu menjagaku, memperhatikanku, paling mengerti aku, memperlakukanku sebaik mungkin..

Selalu menemani tangisku, menghapus kesedihan ku, dan meringankan luka ku.

Ya, hanya kamu.
Satu-satunya manusia yg mencintaiku, melebihi cintaku pada diriku sendiri.

Ah ya, kamu pasti bilang "eleh" dengan senyum konyol dan ngangenin itu.
Itulah cara kamu salah tingkah.

Ah...
Sial..

Aku jadi semakin merindukanmu.

Tapi, tak apa.

Seperti yang aku katakan.
Aku akan baik-baik saja.

Keadaanmu yang jauh lebih baik, jauh lebih bahagia, jauh tenang disana.

Membuatku semakin percaya, bahwa
melepasmu,
merelakanmu,
adalah pilihan terbaik...


===

Aku dedikasikan postingan ini untuk kekasihku di surga.

Sabtu, 26 Juni 2021

Kibulin Self-love

 


Kamu siapa?

Bisa jelasin siapa dirimu tanpa status, jabatanpekerjaanmu dan embel-embel lain?

Banyak kata yang tersebar, katanya sih kita harus mencintai diri. Bahasa kerennya sih self-love & love yourself

Tapi masalahnya, gimana kita mau mencintai diri sendiri kalau kita saja tidak mengenal diri kita sendiri?

Kadang kita bingung, gatau, bahkan mungkin selama ini kita menipu diri kita sendiri.

"Hah menipu?"

Iya menipu!

Hey, coba bayangkan. Kamu lagi sendirian berjalan melewati tongkrongan mas-mas alay.

Pasti yang terlintas dibenak kamu, kamu akan di godain atau dikucilkan.
Kamu mulai khawatir dengan penampilanmu. Seperti;

'apa aku pakai baju ini terlihat memalukan?'

'apa make up aku norak?'

'apa rambutku kusut?'

'oh tidak, sepertinya cara jalanku kurang bagus... '

Dan banyak sekali kekhawatiran yang timbul. Khawatir akan penilaian orang lain.

Atau kamu adalah orang yang masa bodo? Cewek cool gitu. Kamu masa bodo dengan mas-mas alay. Bagimu, mereka cuma kulit kacang yg ga penting.

Tapi,
kalau kamu memang orang yg masa bodo, apa kamu berani hanya menggunakan pakaian dalam saja dan melewati mereka?


Apa jawabanmu?





Cowok Tuh DIJAGA!




Banyak dokrin masyarakat yg mengklaim laki-laki tuh harus ;

KUAT

LOGIS

GA BOLEH NANGIS/SEDIH

SALAH BESAR KALO MARAH

GA BOLEH TAKUT

GA BAPER


Ya, laki-laki emang butuh dipandang KUAT. Dia ingin menjadi sosok pelindung wanita.

Mereka juga butuh diapresiasidiandalkan dan dipuji

Tapi bukan berarti mereka ga boleh mengekspresikan perasaan nya.

Mereka juga manusia biasa, punya perasaan.

Wajar banget kalo mereka nangis, takut, sedih, marah.
Semua itu wajar! Bukan hal yg memalukan!

Boleh kok sekali-kali sedih

Boleh banget menangis

Boleh juga nge galau


Hanya karena tanggungjawab dan fisik mereka lebih berat, bukan berarti mereka ga punya perasaan.

Itu ga adil banget!

Dia manusia biasa, sama seperti engkau, wahai kaum hawa!

Katanya, pengen kesetaraan gender. Jadi, yuk kita stop mengklaim cowok itu kuat dan cewek itu lemah.
Oke?

🌼🌼🌼
Follow @sadar.ig biar kita makin deket πŸ€