JANGAN LEBAY
(MELATIH MENTAL YG KUAT)
Saya sering kali
melihat berbagai level kekuatan mental orang-orang. Mulai dari level terendah
sampai level yang cukup kuat. Orang-orang yang memiliki mental yang lemah, jika
diterpa kendala sedikit saja, maka tingkat kelebayan nya akan tinggi.
Contohnya
ketika mendapatkan sedikit kritik dari dosen atau atasan, orang-orang lebay
akan memperbesarkan masalah ini. Lucunya, orang lebay mampu menceritakan
kekesalannya pada semua orang.
Air tumpah sedikit, mencari pelaku yang
menumpahkannya, saling tuduh menuduh satu sama lain. Bukan membersihkannya.
Berantam sedikit dengan orangtua akibat tingkahnya yang nakal, malah memutuskan
kabur dari rumah atau bunuh diri.
Sedangkan orang
yang memiliki mental kuat, tidak mau ribet. Mereka termasuk orang-orang yang
cukup simple. Bukan karena sifat mereka yang me-masa bodokan semua yang terjadi
dihidup mereka.
Namun karena sudah terbiasa menghadapi berbagai kesulitan yang
besar, maka kendala yang ringan merupakan hal kecil bagi mereka. Dimarahi
dosen? Ya sudah. Perbaiki saja. Air tumpah? Ya tinggal lap kan selesai, jika
tidak ada yang merasa menumpahkannya ya sudah.
Uniknya kelebayan
kita itu dipengaruhi oleh persepsi kita menanggapi suatu kejadian/peristiwa.
Misalnya dimarahi dosen, persepsi kita langsung pada IP yang jelek, ulang
semester depan, dosen killer, dan persepsi negative lainnya.
Hal ini akan
membuat kita berperilaku berlebihan alias lebay akibat persepsi kita, ya dengan
kata lain, diri kitalah yang menyiksa diri. Membahas persepsi, dibagian yang
lain yah.
Faktor yang sering
mempengaruhi mental orang kuat adalah pola asuh orangtua. Jika orangtua yang
memanjakan anaknya, sering membuat keputusan untuk anaknya, menyelesaikan
masalah anaknya, maka anaknya akan menjadi miskin pemahaman. Yang nantinya
dapat menyebabkan mereka memiliki mental yang lemah.
Bagaimana jika
kita yang terlanjur sudah dewasa? Adakah caranya?
Tentu saja ada,
dengan cara membiasakan diri berpikir negatif dengan logis. Etts jangan sudahi
bacanya, mungkin kamu bingung kenapa harus berpikir negative, sedangkan para
motivator, inspirator, guru, dosen, pejabat, dll menyuruh kita untuk berpikir
positif.
Nyatanya itu
adalah hal absurd. Negative thingking diperlukan untuk membuka pemikiran kita
akan kenyataan.
Misalnya, kamu adalah seorang mahasiswa. Kamu kuliah, pasti ada
saja masalah selama perkuliahanmu bukan? Dosen yang killer, kuis dadakan,
terlambat, mata kuliah yang sangat sulit dipahami. Itu bukanlah sebuah
irasional, tapi sebuah fakta. Hal negative yang berpeluang bisa terjadi padamu
hari ini.
Jika kamu sudah
memikirkannya saat pagi hari, maka saat kamu memulai aktivitasmu, kamu tidak
akan terkejut jika hari itu kamu terlambat, kuis dadakan, ataupun mata kuliah
yang susah. Karena sudah memikirkan kemungkinan negatif yang terjadi pada hari
itu, kamu pun tidak terkejut dan kelebayanmu tidak akan pernah terjadi.
Tentunya, ketika
kamu sudah tau ada kemungkinan buruk, kamu perlu untuk memecahkan persoalannya.
Misalnya seperti dosen killer mengajar di jam 7 pagi, tentu kamu sudah
memikirkan kemungkinan yang terjadi, terlambat. Maka solusinya kamu akan bangun
lebih pagi.
Atau jika kamu bangun terlambat, kamu menggunakan ojek online.
Contoh lainnya,
kamu akan berjualan. Tentu kemungkinan buruk yang akan terjadi adalah tidak
lakunya produkmu, konsumen yang marah-marah, produsen yang memberikan potongan
harga yang sedikit.
Jika kamu sudah
mengenali semua kemungkinan negative itu, kamu akan menjadi lebih mudah dalam
menjalani berbagai aktivitas. Keuntungan dari negative thingking yang rasional
adalah :
1. Menganalisis kemungkinan negative yang akan
terjadi
2. Membantu kita memiliki sikap mental yang
kuat, alias ngga lebay
3. Mengasah kemampuan kita dalam memecahkan
masalah
Silahkan dicoba
dan dibiasakan ya, maka level mentalmu bakal mengalahkan monster dalam game terkuat
sekalipun hehe

Tidak ada komentar:
Posting Komentar